Selasa, 10 Maret 2015

Hari Perempuan Sedunia: Bagaimana Media Memandang Perempuan?


Duh, seger bener ya bawaannya baca artikel ini. Belum apa-apa sudah disuguhin foto ilustrasi begituan. Jangan berpikiran kemana-mana dulu. Kita mau sharing lagi nih. Kali ini tentang peringatan Hari Perempuan Sedunia. Lho, apa hubungannya? Membicarakan media memang nggak ada habisnya, media selalu berkaitan dengan hampir setiap hal, tak terkecuali dengan perempuan.

Bicara sedikit nih tentang Hari Perempuan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 8 Maret setiap tahunnya. Hari ini memang sengaja diadakan dan didedikasikan untuk seluruh perempuan di manapun ia berada untuk tetap berkarya dan berusaha apapun bidang mereka. Baiklah langsung aja kita menuju bahasan inti kita tentang media dan perempuan. Lebih tepatnya bagaimana media memandang dan menempatkan perempuan. Pembahasan ini pernah disampaikan dan didiskusikan bersama di ruang kelas pada mata kuliah sosiologi komunikasi semester lalu. Waktu itu kita sedang asik membicarakan tentang konsep gender. Diskusi pun mengerucut pada posisi perempuan di dalam media. Bagaimana posisi mereka? Yuk mari kita review lagi.

Perempuan lebih banyak "dipesan" oleh media untuk menjadi artis, pembaca berita, pembawa acara, bintang iklan kecantikan, dan juga alat rumah tangga.
Media memposisikan perempan itu punya banyak waktu luang, suka merawat tubuh, suka belanja, suka mencari perhatian lawan jenis, bekerja di rumah, pendengar pengajian yang baik, korban seksualitas, dan akhir-akhir ini sering diposisikan sebagai pelaku korupsi.

Media, Perempuan & Politik
Media masih minim memberitakan peran politikus perempuan, media justru lebih suka memberitakan tentang gaya hidup dan penampilan fisiknya daripada peran politiknya. Politisi perempuan juga cenderung dilihat berdasarkan asal-usul keluarganya, misal anak siapa, atau istri siapa, bukan dari kemampuan berpolitiknya

0 comments:

Posting Komentar

Kamu adalah apa yang kamu tulis